Jumat, 30 Oktober 2015

CERPEN CERITA KEHIDUPAN


“SURAT-SURAT KERINDUAN TAKDIRKU”



Aku adalah seorang anak yang di pandang rendah oleh teman-temanku,karena aku hidup sebatang kara dengan nenek ku,kedua orang tuaku entah pergi kemana meninggalkanku,ayahku entah kemana tak pulang-pulang sedangkan ibuku pergi menjadi TKW di Brunai Darusalam.
Suatu ketika aku merasakan ada sesuatu yang aneh dengan tubuhku tapi aku menghiraukanya, karena aku sibuk dengan kegiatanku, pagi aku berangkat sekolah setelah itu pulangnnya aku bekerja hanya untuk mencari uang demi kebutuhan sehari-hari,sebelumnya aku tak pernah begini setelah ibu bekerja menjadi TKW dan nenekku sudah tua kini aku menjalani hidup sebagai tulang punggung keluarga. Aku mencari uang dengan berjualan di sekolah ataupun di kelas.Saat di kelas biasannya aku di ejek oleh teman-teman mungkin hanya ada beberapa teman saja yang perduli dengan ku,mereka membeli dagangan ku yang tak laku-laku,”Mungkin mereka hanya merasa iba saja membeli dagangan ini”hatiku bergumam.Tapi aku tetap bersabar dengan semua olok-olokan itu dan ada beberapa teman yang baik denganku ia adalah Figga,Izah,Riya,dan Mega.Kami rencananya akan mengadakan liburan akhir pekan nanti pergi ke tempat wisata yang ada di Ngawi,tapi aku menolak semua ajakan teman-teman baikku alasanya “Nanti siapa yang akan merawat nenekku?” untunglah mereka mengerti dengan keadaanku ini.
Suatu hari mereka pergi ke rumahku untuk mengerjakan tugas sekolah dan ternyata mereka datang kerumahku dengan tiba-tiba tanpa memberi tau aku dahulu sehingga aku tidak bersiap diri.Di saat semua mengerjakan tugas dengan seriusnya aku izin ke belakang “Maaf ya teman-teman aku kebelakang dulu ya ?”aku meminta izin mereka.Sudah cukup lama aku menahan rasa kerinduanku kepada ibu dan ayahku,sehingga di belakang rumah aku meneteskan air mataku sambil tersedu-sedu.Tanpa kusadari Riya ternyata mendengar tangisanku dan ia menghampiriku dan berkata”Kamu kenapa?,mengapa kamu menangis,mungkin aku bisa membantu apa yang sedang kamu permasalahkan selama ini,dan tolong jangan memendam perasaan mu selama ini!”Aku pun menjawab “Entahlah,aku sangat merindukan kasih sayang orang tua,aku juga ingin menjadi seperti kalian yang mendaptkan kasih sayang dari orang tua yang selalu diperhatikan apapun yang kalian perbuat”.sambil menangis,Dan teman-temanku memberikan solusi kirim saja surat ke orang tuamu jikalau kamu tak mempunyai nomer telefon yang dapat di hubungi,dan  mulai hari itulah aku mengirim surat kepada kedua orang tuaku yang berharap kelak surat itu mau di baca bahkan kalau sempat semoga mereka membalas surat itu.
Tapi setelah sekian lama aku menanti balasan surat dari mereka yang tak kunjung datang-datang,aku merasa mereka sudah tak perduli denganku sehingga aku memutuskan untuk mengirim surat yang terakhir untuk mereka dan berharap mereka mau membaca dan membalas surat ini,tapi hasilnya sama saja aku telah hilang di hati mereka sampai sekarang.
Waktupun telah berlalu aku mulai melupakan mereka dan ku buang jauh-jauh dari benakku,dan ku isi hari-hariku dengan bercanda bersama teman-teman serta nenekku yang telah membesarkanku dari kecil,tak ku sangka aku dan teman-temanku sudah terlalu lama pergi berjalan-jalan dan aku meminta izin untuk kembali pulang merawat nenekku,Tanpa kusadari tiba-tiba aku terjatuh dan tak sadarkan diri,dan teman-temanku membawaku pergi ke rumah sakit ternama di kota Ngawi.Dan ketika aku terbangun di sampingku banyak tean-teman yang menjenguk ku tapi aku malah mencari-cari seseorang yang aku cintai yaitu nenekku ,aku bertanya kepada teman-temanku” ada apa dengan diriku ini dan dimana nenekku?”mereka menjawab”Tenang saja kamu ada di rumah sakit dan nenekkmu sedang di jemput untuk datang menemui mu.”Dan aku bertanya kepada salah seorang dokter yang ada di dekatku “Dok ada apa dengan diriku ini?”,dokterpun menjawab”Kamu terkena penyakit kanker stadium 4,yang tak lama lagi kamu tidak bisa meneruskan kehidupanmu.”
Dan di saat detik-detik terakhirku aku mengirimkan pesan untuk yang terakhir kalinya kepada orangtuaku yang isinya sama dari surat-surat yang ku kirimkan terdahulu yaitu:
“Ayah dan ibu aku sangat merindukanmu dan aku berdo’a kepada sang maha kuasa semoga kalian tetap berada di lindungan tuhan,dan mendapatkan kesehatan sampai nanti bisa bertemu denganku walaupun dengan kondisi yang terbujur kaku,Dan semoga hal ini tak sampai terjadi maka dari itu Ayah-Ibu aku mohon untuk pulang menjenguk anak mu yang merindukan kasih sayang dari mu untuk yang terakhir kalinya.”
“Salam dari anakmu yang menyayangimu”
Dan ia juga berpesan kepada teman-temanya untuk menjaga neneknya serta meminta maaf atas semua kesalahan yang ia perbuat selama ini kepada teman-temanya.

Tapi sayangnya semua sudah terlambat ,kedua orang tuaku menangis melihat diriku yang terbujur kaku untuk yang terakhir kalinya.dan aku sangat bahagia karena mereka masih menyayangiku,tapi sayang yang mereka berikan sudah terlambat,karena aku sudah tak bisa merasakan kasih sayang yang mereka berikan dan hanya tangisan dan do’a dari merekalah  yang bisa mengiringiku ke dunia baruku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar